Alasan Kenaikan Nilai Bitcoin dan Ethereum Pada 2021 dan 2022
Meta : Alasan lain untuk lonjakan harga
sebagian karena tren baru dalam kripto yang disebut DeFi.
Alasan kenaikan harga tidak sepenuhnya dipahami
tetapi itu terjadi setelah minat terhadap Bitcoin telah meningkat sejak
peluncuran dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) pertama yang terkait dengan
harga berjangkanya di Bursa Efek New York, yang mulai diperdagangkan bulan
lalu. .
Investor berharap dana baru dapat memasuki
pasar cryptocurrency menggunakan produk keuangan baru yang diatur ini.
Keyakinan pada Bitcoin meningkat dengan JP Morgan memperbarui perkiraannya
untuk crypto mencapai $146.000 (€125.000) dalam jangka panjang.
Jika pada awal Januari 2022 nilai Bitcoin
melemah, sebaliknya nilai Ethereum justru melonjak tinggi. Berikut ini
dijelaskan mengenai alasan kenaikan nilai Bitcoin dan Ethereum pada 2021 dan
2022
Mengapa Nilai Ethereum Naik?
DeFi, atau keuangan terdesentralisasi, adalah
jenis keuangan berbasis blockchain yang tidak bergantung pada perantara
keuangan pusat yang digunakan dalam perbankan atau regulasi. Ethereum adalah
salah satu pengguna utamanya.
Alasan lain tingginya Ethereum adalah karena
token non-fungible, atau NFT, yang bertindak sebagai tanda terima digital untuk
barang-barang seperti seni digital. NFT kompatibel dengan apa pun yang dibuat
menggunakan Ethereum dan telah melihat lonjakan aktivitas dengan penjualan satu
token dengan rekor $69 juta (€59 juta) pada bulan Maret 2021 di Christie's.
Sepertinya kehadiran NFT sangat memengaruhi
tidak hanya kenaikan nilai Ethereum dan Bitcoin namun juga mata uang kripto
lainnya karena dapat mendukung proses perdagangan dan pasar NFT yang saat ini
sedang melonjak tinggi.
Fakta Kenaikan Ethereum
Saat kripto dikritik karena konsumsi energinya
yang besar, Ethereum berusaha menjadi lebih ramah lingkungan dan lebih cepat.
Bulan lalu, Ethereum meluncurkan peningkatan yang disebut Altair. Tentu juga
berencana untuk berubah sepenuhnya menjadi model Proof of Stake (PoS) tahun
depan, yang lebih ramah lingkungan daripada mekanisme Proof of Work (PoW).
Di bawah PoS, transaksi hanya dapat divalidasi
berdasarkan jumlah koin yang mereka miliki, sedangkan transaksi PoW divalidasi
oleh penambang yang memecahkan teka-teki kompleks, yang memiliki dampak
lingkungan yang lebih berat.
Ethereum saat ini menggunakan keduanya tetapi
akan bergabung dengan Rantai Beacon blockchain PoS, menggesernya dari model PoW
ke model PoS seluruhnya pada tahun 2022. Upgrade Altair dilihat sebagai ujian
untuk memastikan Beacon Chain berfungsi.
Nilai Bitcoin dan Ethereum tidak naik secara cuma-cuma, namun berdasar pada perhitungan dan juga kasus-kasus perdagangan dan pasar mata uang kripto yang beriringan dengan adanya produk digital lainnya sebagai penunjang mata uang digital ini.